"SARKEM" kembang yang dibenci namun dirindukan ditengah kota sang Sultan
Pasar kembang atau yang lebih dikenal sebagai "Sarkem" adalah sebuah jalan yang persis berada di samping stasiun di tengah kota yogyakarta. posisinya yang strategis berada persis bergandengan dengan jalan malioboro yang merupakan metropolitannya kota jogja.
Sarkem yang dikenal selama ini identik dengan sebuah tempat yang cukup kontroversial tak lebih merupakan sebuah jalan yang panjangnya sekitar 500 meter. selama ini sarkem dikenal oleh masyarakat luas dengan konotatif yang mengarah ke hal yang identik dengan sesuatu yang negatif. prostitusi, minuman keras selama ini dikenal melekat dengan salah satu jalan yang berada di jantung kota sang sultan. namun siapa sangka bahwa masyarakat di daerah ini cukup agamis, hanya salah satu gang di jalan sarkem yang memang menjadi tempat yang sekarang disebut sebagai lokalisasi, dan gang ini dikenal sebagai gang "flamboyan" yang merupakan gang urutan ke-3 di jalan tersebut dan hal itu mudah ditemukan dengan adanya lampu kelap-kelip yang cukup mencolok di mulut pintunya. selebihnya merupakan masyarakat yang cukup agamis dengan adanya masjid dan mushola pada setiap gang lainnya dan hal itu saya buktikan ketika saya melakukan perjalanan ke kota yang terkenal dengan makanan Gudeg nya yang menurut saya merupakan makanan yang tidak cocok untuk lidah saya karena rasanya yang sangat manis.
Pada tanggal 19 agustus 2016 saya melakukan perjalanan menuju kota yang mempunyai seorang raja ini, dan meninap di hotel Neo Malioboro yang ternyata berada persis di jalan Pasar kembang. pada malam hari pertamanya saya dengan sengaja berjalan di sekitar hotel untuk melihat-lihat layaknya turis pada umumnya. namun ketika saya melewati salah satu gang yang sekitar 50 meter dari hotel tempat saya menginap dengan kondisi mulut gang tersebut cukup mencolok, ketika saya melewati gang tersebut cukup ramai dengan laki-laki seumuran bapak-bapak dan tiba-tiba menawari saya untuk singgah dan secara terang-terangan menawarkan bahkan menyebutkan kriteria-kriteria yang mereka tawarkan.
Sarkem yang dikenal selama ini identik dengan sebuah tempat yang cukup kontroversial tak lebih merupakan sebuah jalan yang panjangnya sekitar 500 meter. selama ini sarkem dikenal oleh masyarakat luas dengan konotatif yang mengarah ke hal yang identik dengan sesuatu yang negatif. prostitusi, minuman keras selama ini dikenal melekat dengan salah satu jalan yang berada di jantung kota sang sultan. namun siapa sangka bahwa masyarakat di daerah ini cukup agamis, hanya salah satu gang di jalan sarkem yang memang menjadi tempat yang sekarang disebut sebagai lokalisasi, dan gang ini dikenal sebagai gang "flamboyan" yang merupakan gang urutan ke-3 di jalan tersebut dan hal itu mudah ditemukan dengan adanya lampu kelap-kelip yang cukup mencolok di mulut pintunya. selebihnya merupakan masyarakat yang cukup agamis dengan adanya masjid dan mushola pada setiap gang lainnya dan hal itu saya buktikan ketika saya melakukan perjalanan ke kota yang terkenal dengan makanan Gudeg nya yang menurut saya merupakan makanan yang tidak cocok untuk lidah saya karena rasanya yang sangat manis.
Pada tanggal 19 agustus 2016 saya melakukan perjalanan menuju kota yang mempunyai seorang raja ini, dan meninap di hotel Neo Malioboro yang ternyata berada persis di jalan Pasar kembang. pada malam hari pertamanya saya dengan sengaja berjalan di sekitar hotel untuk melihat-lihat layaknya turis pada umumnya. namun ketika saya melewati salah satu gang yang sekitar 50 meter dari hotel tempat saya menginap dengan kondisi mulut gang tersebut cukup mencolok, ketika saya melewati gang tersebut cukup ramai dengan laki-laki seumuran bapak-bapak dan tiba-tiba menawari saya untuk singgah dan secara terang-terangan menawarkan bahkan menyebutkan kriteria-kriteria yang mereka tawarkan.
Komentar
Posting Komentar