PEMISAHAN SENYAWA CAMPURAN
Sebagian
besar senyawa kimia
ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia
berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan
seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam
keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi,
proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang
teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses
pengolahan minyak bumi.
Minyak bumi merupakan campuran berbagai jenis hidrokarbon.
Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih
berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi
menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur,
pelumas, dan aspal.
Secara umum materi
dapat dibagi atas zat murni (tunggal) dan campuran (majemuk). Zat murni ada
dua, yaitu unsur dan senyawa, senyawa terbentuk dari dua unsur atau lebih
dengan komposisi tertentu sedangkan campuran adalah gabungan dua zat murni
dengan komposisi sembarangan dan masih memiliki sifat-sifat asalnya. Campuran
dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Campuran Heterogen
Campuran
heterogen adalah campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih
dan terdapat batas yang jelas diantara fasa-fasa. Adapun empat proses pemisahan
campuranheterogen,yaitu :
1.sedimentasi
2.flotasi
3.sentrifugasi
4.filtrasi
contohnya : Campuran tepung beras dengan air, campuran kapur dengan pasir,dll
1.sedimentasi
2.flotasi
3.sentrifugasi
4.filtrasi
contohnya : Campuran tepung beras dengan air, campuran kapur dengan pasir,dll
b.Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent) dan dapat berwujud cair, padat, dan gas. Adapun beberapa metode yang digunakan untuk terjadinya suatu fasa baru sehingga dapat dipisahkan adalah :
1.Absorpsi
2.Adsorpsi
3.Destilasi
4.Kromatografi
5.kristalisasi
6.ekstraksi, dl
Campuran homogen adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent) dan dapat berwujud cair, padat, dan gas. Adapun beberapa metode yang digunakan untuk terjadinya suatu fasa baru sehingga dapat dipisahkan adalah :
1.Absorpsi
2.Adsorpsi
3.Destilasi
4.Kromatografi
5.kristalisasi
6.ekstraksi, dl
Secara
mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa.
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara
mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan
bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan
kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara
kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan
mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus
dilakukan.
Proses
pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Suatu
campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen
(lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau
lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas,
campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih
proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang
diinginkan.
metode
pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia, karena kebanyakan materi
yang terdapat di alam berupa campuran. Contohnya, tanah yang terdiri dari
berbagai senyawa dan unsur baik dalam wujud padat, cair maupun gas. Udara yang
kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Melalui teknik
pemisahan, ternyata menghasilkan materi yang lebih penting dan lebih mahal
harganya (BBM)
campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika dan kimia. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia satu komponen atai lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud dan sifat komponen yang terkandung di dalamnya.
Adapun cara pemisahan campuran antara lain :
a.Destilasi
Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih campuran atau lebih. Jika campuran dipanaskan, maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Contohnya memisahkan air dengan alkohol. Titik didih air dan alkohol masing-masing 100o C dan 78o C jika campuran dipanaskan dalam labu destilasi pada suhu 78o C, maka alkohol akan menguap sedikit demi sedikit, uap itu akan mengembun dalam pendingin dan akhirnya didapat alkohol murni.
campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika dan kimia. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia satu komponen atai lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud dan sifat komponen yang terkandung di dalamnya.
Adapun cara pemisahan campuran antara lain :
a.Destilasi
Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih campuran atau lebih. Jika campuran dipanaskan, maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Contohnya memisahkan air dengan alkohol. Titik didih air dan alkohol masing-masing 100o C dan 78o C jika campuran dipanaskan dalam labu destilasi pada suhu 78o C, maka alkohol akan menguap sedikit demi sedikit, uap itu akan mengembun dalam pendingin dan akhirnya didapat alkohol murni.
b.Rekristalisasi
Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaliknya komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit demi sedikit. Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam.
Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaliknya komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit demi sedikit. Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam.
c.Ekstraksi
Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbadaan kelaruran komponen dalam pelarutyang berbeda. Contohnya campuran dua komponen (misalkan A dan B) dimasukkan dalam pelarut X dan Y. Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur seperti air dan minyak. Semuanya dimasukkan kedalam corong pisah dan dikocok supaya bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai X dan Y memisah kembali. Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y, tetapi perbandingannya tidak sama. Misal A lebih banyak dari X sedangkan B lebih banyak dari Y. Akhirnya A dan B telah terpisah meski tidak sempurna. Kedua pelarut dapat dipisahkan dengan membuka kran corong perlahan-lahan dan ditampung dalam bejana bersih.
Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbadaan kelaruran komponen dalam pelarutyang berbeda. Contohnya campuran dua komponen (misalkan A dan B) dimasukkan dalam pelarut X dan Y. Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur seperti air dan minyak. Semuanya dimasukkan kedalam corong pisah dan dikocok supaya bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai X dan Y memisah kembali. Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y, tetapi perbandingannya tidak sama. Misal A lebih banyak dari X sedangkan B lebih banyak dari Y. Akhirnya A dan B telah terpisah meski tidak sempurna. Kedua pelarut dapat dipisahkan dengan membuka kran corong perlahan-lahan dan ditampung dalam bejana bersih.
d.Kromatografi
Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan distribusi molekul-molekul komponen diantara dua fasa (fasa gerak dan fasa diam) yang kepolarannya berbeda. Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain. Keberhasilan pemisahan kromatografi bergantung pada daya interaksi komponen-komponen campuran dengan fasa diam dan fasa gerak. Apabila dua atau lebih komponen memiliki daya interaksi dengan fasa diam atau fasa gerak yang hampir sama maka komponen-komponen tersebut sulit dipisahkan.
Berdasarkan jenis eluen (fasa gerak) dan adsorbennya (fasa diam), kromatografi dapat dibagi menjadi 4 cara :
1)Kromatografi kolom
Adalah kromatografi yang adsorbennya (berupa padatan dalam bentuk tepung)
2)Kromatografi kertas
Adalah kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya.
3)Kromatografi lempeng tipis (KLT)
Adalah kromatografi menggunakan lempeng tipis (seperti kaca atau lempengan logam) yang dilumuri padatan sebagai adsorben
4)Kromatografi Gas
Adalah kromatografi yang menggunakan gas sebagai eluennya, sedangkan komponen didalam alat akan diubah menjadi gas dan mengalir bersama eluen.
Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan distribusi molekul-molekul komponen diantara dua fasa (fasa gerak dan fasa diam) yang kepolarannya berbeda. Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain. Keberhasilan pemisahan kromatografi bergantung pada daya interaksi komponen-komponen campuran dengan fasa diam dan fasa gerak. Apabila dua atau lebih komponen memiliki daya interaksi dengan fasa diam atau fasa gerak yang hampir sama maka komponen-komponen tersebut sulit dipisahkan.
Berdasarkan jenis eluen (fasa gerak) dan adsorbennya (fasa diam), kromatografi dapat dibagi menjadi 4 cara :
1)Kromatografi kolom
Adalah kromatografi yang adsorbennya (berupa padatan dalam bentuk tepung)
2)Kromatografi kertas
Adalah kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya.
3)Kromatografi lempeng tipis (KLT)
Adalah kromatografi menggunakan lempeng tipis (seperti kaca atau lempengan logam) yang dilumuri padatan sebagai adsorben
4)Kromatografi Gas
Adalah kromatografi yang menggunakan gas sebagai eluennya, sedangkan komponen didalam alat akan diubah menjadi gas dan mengalir bersama eluen.
Ekstrak sinambung
Ekstraksi adalah proses penarikan
komponen/zat aktif suatu simplisia dengan menggunakan pelarut tertentu.
Pemikiran metode ekstraksi senyawa bukan atom dipergunakan oleh beberapa
faktor, yaitu sifat jaringan tanaman, sifat kandungan zat aktif serta kelarutan
dalam pelarut yang digunakan. Prinsip ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar
dalam pelarut polar dan senyawa non polar dalam senyawa non polar. Secara umum
ekstraksi dilakukan secara berturut-turut mulai dengan pelarut non polar (
n-hexana) lalu yang kepolarannnya menengah (diklormetan dan etilasetat)
kemudian yang bersifat polar ( metanol dan etanol).
Ekstraksi Sinambung
Ekstrasksi sinambung dilakukan dengan
menggunakan alat Soxhlet. Pelarut penyair yang ditempatkan di dalam labu akan
menguap ketika dipanaskan, melewati pipa samping alat Soxhlet dan mengalami
pendinginan saat melewati kondensor. Pelarut yang telah berkondensasi tersebut
akan jatuh pada bagian dalam alat Soxhlet yang bersimplisia dibungkus kertas
saring dan menyisiknya hingga mencapai bagian atas tabung sifon. Seharusnya
seluruh bagian linarut tersebut akan tertarik dan ditampung pada labu tempat
pelarut awal. Proses ini berlangsung terus menerus sampai diperloleh hasil
ekstraksi yang dikehendaki.
Keuntungan ekstraksi sinambung
adalah pelarut yang digunakan lebih sedikit dan pelarut murni sehingga dapat
menyaring senyawa dalam simplisia lebih banyak dalam waktu lebih singkat
dibandingkan dengan maserasi atau perkolasi. Kerugian cara ini adalah tidak
dapat digunakan untuk senyawa-senyawa termolabil (10).
Metode
yang dijelaskan oleh Soxhlet pada tahun 1879 adalah contoh yang paling umum
digunakan metode semi-kontinu diterapkan untuk ekstraksi lipid dari makanan. Menurut prosedur Soxhlet itu, minyak dan lemak dari
materi padat yang diekstraksi dengan mengulangi mencuci (perkolasi) dengan
pelarut organik, biasanya heksana atau petroleum eter, refluks pada sebuah
gelas khusus. Yang dijelaskan metode Soxhlet pada tahun 1879 adalah
contoh umum yang digunakan metode semi-kontinu diterapkan untuk ekstraksi lemak
makanan. Menurut prosedur s 'Soxhlet, minyak lemak dan materi padat diekstraksi
dengan mengulangi mencuci (perkolasi) pelarut organik, biasanya minyak eter
heksana, refluks.
Pada metode
ini sampel dikeringkan, ditumbuk menjadi partikel kecil dan ditempatkan dalam
tudung jari selulosa berpori. sampel dikeringkan ditumbuk, menjadi partikel
Kecil dan ditempatkan dalam tudung Jari selulosa berpori. tudung jari ini
ditempatkan di sebuah kamar ekstraksi (2), yang tergantung di atas sebuah
termos berisi pelarut (1) dan di bawah kondensor (4). tudung Jari ditempatkan
di Kamar ekstraksi (2), tergantung yang di atas termos berisi pelarut (1) dan
di arus bawah kondensor (4). Termosnya dipanaskan dan pelarut
menguap dan bergerak naik ke kondensor di mana diubah menjadi cairan yang
menetes ke ruang ekstraksi mengandung sampel. Termosnya dipanaskan dan pelarut
menguap dan bergerak naik ke kondensor dimana diubah menjadi cairan menetes
yang mengandung ekstraksi. Ruang ekstraksi
dirancang sedemikian rupa sehingga ketika pelarut sekitar sampel melebihi
tingkat tertentu itu menetes dan meluap mendidih dalam termos pada akhir proses
ekstraksi, yang berlangsung beberapa jam, botol berisi pelarut dan lemak akan
dibuang. Akhir transovarial ekstraksi, yang berlangsung beberapa jam,
botol berisi pelarut dan beraneka ragam lemak akan dibuang. Pada beberapa perangkat corong (3) memungkinkan untuk
memulihkan pelarut pada akhir ekstraksi setelah penutupan sebuah kunci
pipa antara saluran dan ruang ekstraksi. Pelarut
dalam labu (1) kemudian diuapkan dan massa dari sisa lipid diukur. Asithi
beberapa perangkat corong (3) memungkinkan untuk ekstraksi pelarut pada akhir
yang menutup pipa saluran ekstraksi antar ruang. pelarut
dalam labu (1) diuapkan kemudian berat sisa lipid yang digunakan di ukur.
Persentase lemak dalam sampel awal kemudian dapat dihitung. Batas lemak
dalam sampel dapat dihitung Mutasi meskipun
kelemahan dari prosedur (ekstraksi lipid polar lemah, lama terlibat, volume
besar pelarut, bahaya mendidih pelarut), beberapa metode yang melibatkan
ekstraksi pelarut otomatis digambarkan. Meskipun kelemahan prosedur (ekstraksi
polar lipid lemah , terlibat lama, volume pelarut Besar, bahaya pelarut
mendidih), beberapa metode ekstraksi pelarut Yang melibatkan digambarkan
otomatis. Instrumen yang berbeda-beda ekstraksi otomatis atau
semi-otomatis dapat ditemukan di pasaran.
Komentar
Posting Komentar