POLEMIK PUYER

Risa Hermawati S.Si.,Apt.
Menilik beberapa berita di media elektronik akhir-akhir ini yang menyajikan polemik puyer dengan berbagai pendapat terutama para dokter yang pro kontra tentang resep bentuk puyer menurut saya cukup memprihatinkan karena bias membuat masyarakat awam jadi bingung dan ketakutan. Terutama para orang tua yang anaknya sering mendapat resep puyer. Sebagai farmasis yang berkompeten tentang masalah ini, seharusnya kita bisa memberikan penjelasan tentang puyer ini.
Di apotek kita melayani sesuai yang ditulis dokter dalam resep, kalau bentuk sedian jadi ya sediaan jadi yang kita berikan, jika bentuk racikan tentu harus diracik. Dokter berhak menentukan bentuk sediaan untuk pasien, tetapi kita sebenarnya bisa memberikan alternative bentuk sediaan obat yang lain.
Sebenarnya harus dilihat dulu mengapa obat diberikan bentuk puyer? Coba amati apa yang tertulis di puyer itu. Apakah sudah ada bentuk sediaan jadinya bentuk sirup misalnya untuk anak. Sering kali bentuk sediaan jadi tidak selengkap komposisi dalam puyer. Pertimbangan dokter memberikan komposisi tersebut, pasti sesuai dengan diagnosenya dan rasional. Dengan puyer lebih praktis karena tidak harus memberikan beberapa macam obat pada anak, semua sudah teracik di puyer .
Dengan puyer dosis lebih tepat karena sesuai dengan berat badan anak, sedangkan sediaan jadi lebih umum dosisnya, akan menyulitkan jika harus membagi/menyesuaikan sendiri. Atau memang diperlukan pembagian yang pas, misal Questran dengan dosis 1/6 sachet, mungkin akan menyulitkan pasien/ orang tua pasien untuk membagi, maka apoteklah yang membaginya agar sesuai dosis.
Mungkin juga dokter menginginkan satu komposisi yang belum ada di sediaan jadi, misal untuk sirup obat batuk, dokter bisa menambahkan obat lain yang tidak ada pada sirup obat batuk biasa. Belum lagi pasien yang tidak bisa minum tablet minta dibuatkan puyer karena bentuk sirupnya belum ada.
Disisi lain memang agak dilema, mengapa? Karena sering terjadi dalam satu resep untuk anak terjadi polifarmasi, sudah diberikan sirup antibiotik, didalam puyer ada lagi antibiotiknya, tentu ini harus dicermati dan dikomunikaskan dengan dokter. Pembuatan puyer juga perlu waktu lebih lama, peralatan tertentu dan yang pasti harus higienis.
Apotek harus menyadari itu dan harus memperhatikan proses peracikannya. Atau juga dokter sering tidak menyadari bahwa obat yang dipuyer ada yang tidak bisa digerus, misal tablet sustein release/ time release (=bentuk tabet yang pelepasan obatnya diatur untuk tujuan tertentu) dan sedian salut yang diproduksi sesuai dengan tujuannya. Jika menemui resep dengan obat jenis ini kita mengkomunikasikan dengan dokter, apakah harus diganti ataukah diberikan terpisah. Inipun harus diberitahukan kepada pasien agar tidak membingungkan.
Komposisi obat dalam puyer juga diberitahukan pada pasein, bisa dijelaskan dalam racikan resep tersebut adalah untuk penyakit apa dan mengandung apa saja. Misal untuk batuk, didalamnya sudah ada ekspektorannya, ada anti alerginya ataupun yang lainnya. Pasien punyak hak untuk mengetahui itu.
Setiap sediaan sebenarnya ada sisi baik dan buruknya. Puyer harus disikapi dengan lebih bijak, apa tujuannya dibentuk puyer dan mengapa harus diresepkan demikian? Puyer masih sangat mungkin untuk diresepkan.
Tentang adanya kasus di beberapa tempat pelayanan kesehatan yang memberikan puyer tetapi pasien tidak tahu untuk obat apa, maka harus lah diberi penjelasan,obat tersebut untuk apa? Pasien juga harus lebih kritis tidak menerima begitu saja obatnya dan berhak untuk menanyakan khasiatnya. Puyer juga sedikit menyulitkan pada pemberian untuk anak dibandingkan bentuk sirup.
Untuk pihak Farmasis/Apoteker di apotek ada tantangan tersendiri dalam melayani resep puyer :
• teliti resep, sudah rasionalkah ?
• adakah sediaan yang tidak boleh digerus?
• menjaga higienitas proses peracikan.
• komunikasikan dengan dokter jika ada yang janggal.
• Komunikas, Informasi, dan Edukasi wajib diberikan pada pasien
Apakah puyer masih membuat anda takut?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH SOAL TENSES

DIBESARKAN KANTONG AJAIB DORAEMON

SEJARAH DESA SUKAMANDIJAYA