ARTI DARI BUNYI KLAKSON

banyak dari pengendara di ibu kota khususnya berkendara dengan tidak memperhatinkan sinyal-sinyal sosial, pengendara sudah cukup di pusingkan dengan keadaan jalanan ibu kota yang sangat macet, sehingga sudah tidak ada lagi tempat untuk saling mengeti satu sama lain. berikut saya akan bahas akan arti-arti dari sinyal-sinyal bunyi klakson yang sering tidak terlalu di hiraukan oleh pengendara.

Pengamat tata kota dan transportasi Yayat Supriyatna mengatakan bunyi klakson ternyata memiliki arti. "Ada cara supaya bunyi klakson sesuai situasi dan kondisi," Yayat berujar, Senin, 26 November 2012.

Apa saja arti bahasa klakson itu?

1. Mengingatkan
Klakson dibunyikan ketika kendaraan mengingatkan pengendara lain. Misalnya, kendaraan akan menyalip pengendara lain tersebut. Atau bisa juga mengingatkan pengguna jalan lain bahwa ia akan melewati jalur tersebut, menyeberang, berbelok, dan lain-lain.

2. Memperingatkan
Klakson dibunyikan untuk memperingatkan, misalnya, ketika pengendara lain jaraknya terlalu dekat dengan kendaraan yang ia kemudikan. Atau ketika kendaraan di depan hendak mundur, klakson dibunyikan untuk memperingatkan bahwa jaraknya terlalu mepet. Bisa juga untuk memperingatkan agar pengguna jalan lain tidak menyeberang sebelum ia lewat.

3. Memerintah
Klakson dibunyikan untuk memerintah sesuatu, misalnya, ketika berada di lampu lalu lintas. Lampu merah sudah berubah hijau, tapi kendaraan yang berada di depan tak kunjung jalan. Biasanya mobil yang berada di belakangnya akan membunyikan klakson untuk meminta mobil di depannya segera maju.

4. Tak sabar, gusar, atau marah
Biasanya klakson dibunyikan ketika pengendara dalam keadaan emosi, tidak sabar, dan terjebak kemacetan. Mungkin saking geregetan, pengendara pun membunyikan klakson bertubi-tubi. Menurut Yayat, dalam kondisi situasi tertentu, bahasa klakson ini bisa disalahartikan. Meski si penekan klakson tak bermaksud untuk menyampaikan pesan tertentu, pengendara lain bisa menerima artinya berbeda.

Persoalannya adalah tak semua orang memahami undang-undang dan etika berlalu lintas. Itu sebabnya, kata Yayat, ada orang-orang yang menyalahgunakan penggunaan klakson. "Ketika lampu lalu lintas hijau, orang sering membunyikan klakson menggila," ujarnya.

Ada pula orang yang menggunakan klakson karena status sosialnya. Misalnya, ketika si pengendara ini merasa status sosialnya tinggi sehingga ia membunyikan klakson tanpa menyesuaikan etika, tetapi justru bertubi-tubi dan selalu memerintah. Akibatnya, pengendara dan pengguna jalan lain merasa dirugikan. Jika kedua pihak sama-sama emosi, rentan terjadi konflik dan pertengkaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH SOAL TENSES

DIBESARKAN KANTONG AJAIB DORAEMON

SEJARAH DESA SUKAMANDIJAYA