4 Makanan Pelawan Radang Sendi
Rheumatoid arthritis (RA)
atau lebih dikenal dengan istilah radang sendi kronis adalah penyakit
autoimun yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya. Serangan
penyakit ini umumnya menyebabkan peradangan kronis, kekakuan dan rasa
nyeri.
Memilih makanan yang berwarna-warni, dengan warna merah, oranye, kuning, biru, hijau, dan ungu – secara tidak langsung akan membuat Anda mengkonsumsi beragam buah-buahan dan sayuran, sehingga membantu Anda untuk mendapatkan diet yang seimbang.
Keuntungan lain dari makanan biji-bijian, bukan karbohidrat olahan - seperti roti putih dan nasi putih - adalah bahwa gandum utuh dapat membantu Anda mengelola berat badan Anda lebih baik.
Selain menjadi komponen penting sebagai anti-inflamasi, minyak zaitun juga berfungsi sebagai pengganti untuk lemak jenuh dan trans. Lemak jenuh ditemukan dalam makanan seperti susu, mentega, es krim, lemak dan daging merah. Lemak trans ditemukan dalam banyak makanan yang dalam proses memasaknya dipanggang.
Sebuah
penelitian mengungkapkan bahwa diet Mediterania dapat membantu
menurunkan risiko peradangan dalam tubuh. Diet Mediterania adalah
program diet yang banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, gandum,
biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun.
Berikut ini adalah empat jenis makanan yang dapat Anda coba, khususnya bagi mereka yang menderita rhematoid :
1. Ikan
Orang-orang
yang menderita rematik umumnya akan memproduksi sitokin secara
berlebih. Lemak tak jenuh ganda, terutama omega 3 akan membantu dalam
menekan inflamasi sitokin dan bahan kimia lainnya.
Hampir
semua jenis ikan memiliki kandungan omega 3. Asam lemak omega 3 banyak
terdapat pada ikan salmon, herring, sarden, dan teri. The
American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi kan
setidaknya dua kali dalam seminggu. Ikan sebaiknya dipanggang dan tidak
digoreng. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kandungan lemak
sehat.
Jika tidak suka ikan, Anda bisa mengkonsumsi makanan
lain yang kaya omega 3 asam lemak seperti walnuts (kenari), canola oil,
dan kacang kedelai. Atau tanyakan kepada dokter Anda tentang suplemen
omega 3 yang berasal dari tanaman.
2. Buah dan Sayuran
Ahli gizi sering menyarankan orang untuk menambahkan warna pada diet mereka. Karena, zat yang memberi warna pada buah dan sayuran
yakni flavonoid dan karotenoid berpotensi sebagai antioksidan.
Antioksidan adalah komponen penting dari diet dalam melawan inflamasi
(peradangan). Vitamin C merupakan antioksidan yang ditemukan dalam
banyak buah-buahan dan sayuran.
Buah dan sayuran yang
tinggi antioksidan termasuk di antaranya blueberry, blackberry, labu,
ubi jalar, wortel, tomat, paprika, jeruk, brokoli, dan melon.Memilih makanan yang berwarna-warni, dengan warna merah, oranye, kuning, biru, hijau, dan ungu – secara tidak langsung akan membuat Anda mengkonsumsi beragam buah-buahan dan sayuran, sehingga membantu Anda untuk mendapatkan diet yang seimbang.
3. Biji-bijian
Sebuah
studi yang dipublikasi dalam The American Journal of Clinical Nutrition
menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak biji-bijian seperti
oatmeal, beras merah, dan barley mengalami penurunan tingkat C-reaktif
protein (CRP) atau penanda peradangan dalam tubuh.
Pasta
gandum dan roti merupakan keunggulan dari Diet Mediterania yang
mengandung selenium. Beberapa orang yang menderita rhematoid umumnya
memiliki tingkat kadar selenium yang rendah dalam darah mereka.Keuntungan lain dari makanan biji-bijian, bukan karbohidrat olahan - seperti roti putih dan nasi putih - adalah bahwa gandum utuh dapat membantu Anda mengelola berat badan Anda lebih baik.
4. Minyak Zaitun
Sebuah
studi yang dimuat The American Journal of Clinical Nutrition menemukan
bahwa orang yang sedikit mengkonsumsi minyak zaitun lebih berisiko
terkena rhematoid dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsinya dalam
jumlah yang banyak. Studi menunjukkan bahwa senyawa dalam minyak zaitun
menghentikan produksi bahan kimia yang menyebabkan peradangan.Selain menjadi komponen penting sebagai anti-inflamasi, minyak zaitun juga berfungsi sebagai pengganti untuk lemak jenuh dan trans. Lemak jenuh ditemukan dalam makanan seperti susu, mentega, es krim, lemak dan daging merah. Lemak trans ditemukan dalam banyak makanan yang dalam proses memasaknya dipanggang.
Komentar
Posting Komentar