DIABETES MELITUS
Diabetes mellitus adalah suatu
penyakit di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi
karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab
dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke
dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan
energi.
Fakta
membuktikan setiap 10 detik akan terdapat seorang penderita diabetes meninggal
di seluruh dunia, bersamaan dengan itu terdapat sekitar dua orang penderita baru
diabetes. Penyakit kencing manis merupakan sejenis penyakit umum kronis yang
tidak menular. Penyakit itu disebabkan pankreas manusia kekurangan sekresi
insulin keturunan, setelah lahir atau disebabkan ketidakseimbangan fungsi
insulin.
Bahaya
diabetes sangat besar dan dapat memungkinkan penderita lemah ginjal, menjadi
buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak komplikasi yang serius dan
menyebabkan tingkat kematian yang tinggi. Pasien diabetes menghadapi bahaya
setiap harinya karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Glukosa darah
mengandung kadar yang berubah-ubah sepanjang hari, terutama pada saat makan,
beraktifitas, dan bahkan jika Anda sedang minum obat diabetes. Penelitian medis
membuktikan bahwa ketika kadar glukosa darah sangat tinggi - berada pada zona
bahaya - maka banyak orang yang menderita penyakit diabetes akan terserang
penyakit jantung. Penelitian menunjukkan delapan dari 10 orang yang mengidap
penyakit diabetes terkena serangan jantung.
Mereka yang
memiliki risiko tinggi terkena diabetes adalah yang memiliki riwayat keluarga
pengidap diabetes. Hal ini biasa terjadi ketika seseorang memasuki usia di atas
40 tahun, mengalami kegemukan, terkena tekanan darah tinggi, selain tentu saja
menggunakanpola makan yang salah.
Jumlah
penderita diabetes di daerah perkotaan di Indonesia pada tahun 2003 adalah 8,2
juta orang, sedangkan di daerah pedesaan 5,5 juta orang. Diperkirakan satu dari
delapan orang di Jakarta mengidap diabetes. Tingginya jumlah penderita di
daerah perkotaan, antara lain disebabkan karena perubahan gaya hidup
masyarakatnya.
Adapun
tanda-tanda dari diabetes:
- Selalu Haus
- Sering buang air kecil
- Penurunan berat badan meskipun selera makan meninngkat
- Luka sulit / lambat untuk sembuh
- Gatal terutama pada kemaluan
- Selalu Haus
- Sering buang air kecil
- Penurunan berat badan meskipun selera makan meninngkat
- Luka sulit / lambat untuk sembuh
- Gatal terutama pada kemaluan
Sangat
disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya
mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis.
Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes
terutama gejala-gejalanya.
Sebagian
besar kasus diabetes adalah diabetes tipe 2 (dua) yang disebabkan faktor
keturunan. Tetapi faktor keturunan saja tidak cukup untuk menyebabkan seseorang
terkena diabetes karena risikonya hanya sebesar 5 persen. Ternyata diabetes
tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas alias kegemukan
akibat gaya hidup yang dijalaninya.
Menurut data
WHO (World Health Organization), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam
jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja,
terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Diabetes
merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit
lain) yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi
terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur
internal lainnya. Zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh
darah menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat
penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit
dan saraf.
Kadar gula
darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam
darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan
plak lemak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih
sering terjadi pada penderita diabetes. Sirkulasi darah yang buruk ini melalui
pembuluh darah besar (makro) bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah
kaki (makroangiopati), sedangkan pembuluh darah kecil (mikro) bisa melukai
mata, ginjal, saraf dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka.
Penderita
diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya
tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan
adalah serangan jantung dan stroke. Kerusakan pada pembuluh darah mata
bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati
diabetikum). Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga
penderita harus menjalani cuci darah (dialisa).
Gangguan
pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf
mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau
tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah. Jika saraf yang menuju ke tangan,
tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada
lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan
kelemahan.
Kerusakan
pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita
tidak dapat meradakan perubahan tekanan maupun suhu. Berkurangnya aliran darah
ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka
berjalan lambat. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta
masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.
Komentar
Posting Komentar